Cerita ini bermula dari kepindahan sekolah smp gue ke kelas 2 dari kampung Panaragan Jaya, Lampung Utara menuju Tanjung Karang.
Awal kali gue injak gerbang sekolah YP AK dihati gue kagum, heran, takut, dan grogi.
Waktu itu gue blum pinter ngumpat (Anjing!!!) jd gue cm bilang ke dlm hati "nih sekolah gila banget bangunannya, mana luas lagi ukurannya, di tengah hutan meski dipinggir kota, anak2 nya banyak berasal dari keluarga kaya lagi... Huh...
Waktu mendaftar, bapak gue bilang bahwa kami adalah keluarga petani, bla... bla... bla...
yang intinya karena nilai gue gak jelek2 banget akhirnya gue diterima di sekolahan yg sering didatengin menteri2 orde baru waktu itu... waktu itu kepseknya Bapak Zamzami Nurdin
Jatah gue sebenarnya di kelas 2B, tp krn salah data akhirnya gue masuk kls 2E.
katanya tuh kelas buangan... padahal sih aslinya (hahahaha...)
yg jelas dikelas itu gue bisa ketemu ama si fitria Palupi, Idhamsyah, Mukhlis, Rudi Saleh, Imam, dsb...
Tuh kelas gokil banget...
di AK gue akhirnya bisa pake kata gue untuk menunjuk diri,
di AK gue merokok pertama kali,
di AK gue akhirnya tahu apa itu dunia .... ^_^
di AK gue akhirnya bisa bilang .... Anjing!!!!
di AK gue belajar bagaimana bisa bertahan dari tidak menentunya cuaca, musim dan zaman . . .
by: Ali Antoni
Tuesday, 30 August 2011
Surat dari Ibu buat Yetti
Lima belas tahun yang lalu
ketika aku harus meninggalkan kalian untuk menghadapnya
aku masih menyisakan mimpi untuk hari ini
Melihat kalian berkumpul dan tersenyum
Nyaris tak ada duka
Anak-anaku....
Ibu bangga pada kalian...
Ternyata penderitaan tlah menjadikan kalian orang-orang yang kuat
Ternyata kesedihan tidak mampu membuat kalian tersesat
Meski hanya alam yang mendidik kalian
Lima belas tahun yang lalu
Melihat kalian berkumpul dan tersenyum
Nyaris tak ada duka
Anak-anaku....
Ibu bangga pada kalian...
Ternyata penderitaan tlah menjadikan kalian orang-orang yang kuat
Ternyata kesedihan tidak mampu membuat kalian tersesat
Meski hanya alam yang mendidik kalian
Lima belas tahun yang lalu
ketika aku harus meninggalkan kalian untuk menghadapnya
aku masih menyisakan mimpi untuk hari ini
Yetti anakku...
jauhnya jarak tidak melunturkan cintamu pada saudara-saudaramu
tetaplah bimbing mereka, jadilah ibu buat adik-adikmu
biarkan cinta ibu mengalir melalui jiwamu
Ibu tidak pernah berhenti berdoa sampai hari ini
Yetti anakku...
maafkan ibu karena tidak sempat mengajarkan pada kalian
arti persaudaraan yang sebenarnya
hingga kalian menemukan cara sendiri
tanpa bimbingan kasih ibu
Lima belas tahun yang lalu
Yetti anakku...
jauhnya jarak tidak melunturkan cintamu pada saudara-saudaramu
tetaplah bimbing mereka, jadilah ibu buat adik-adikmu
biarkan cinta ibu mengalir melalui jiwamu
Ibu tidak pernah berhenti berdoa sampai hari ini
Yetti anakku...
maafkan ibu karena tidak sempat mengajarkan pada kalian
arti persaudaraan yang sebenarnya
hingga kalian menemukan cara sendiri
tanpa bimbingan kasih ibu
Lima belas tahun yang lalu
ketika aku harus meninggalkan kalian untuk menghadapnya
aku masih menyisakan mimpi untuk hari ini
Yetti anakku...
lengkapilah kebahagiaan ibu
jadikan kepulanganmu berarti buat adik-adikmu
dalam memaknai persaudaraan
tulus tanpa dengki....
by: Muhammad Adi Al Hamro'
Sunday, 28 August 2011
SOAL KEPALA
By: Ali Antoni*
Seorang Bapak Tua datang ke sebuah bank hendak meminjam uang, dengan alasan cucunya hendak masuk sekolah dan tak bisa membeli seragam. Pak Tua masuk ke dalam ruangan dengan tangan dan kaki gemetar. Bukan karena Dia sudah terlalu tua dan hampir menutup mata, namun yang Dia ingat; hanya penjajahlah yang dulu bisa memiliki ruangan besar dan gedung megah pada saat masa perjuangan dulu. Ketika merah putih belum bisa berkibar dengan mudah seperti sekarang.Masih dengan gugup dan terus gemetaran, Pak Tua menemui gadis cantik pegawai bank yang bersuara merdu atau menggoda, Pak Tua agak sulit membedakannya.
“Selamat pagi!” sapa gadis yang berkulit halus itu. Tidak seperti masa-masa pra proklamasi dulu. Hanya Lonte untuk bule-bule kumpeni yang kulitnya bagus nan halus. Namun Pak Tua yakin gadis itu pasti bukanlah seorang Lonte. Kumpeni sudah lama pergi dari negeri Majapahit yang besar dan kaya ini.
“Ada yang bisa saya bantu?” tanya gadis yang matanya juga bagus itu.
“Anu… Emang Non benar-benar mau membantu saya? Saya memang perlu banyak bantuan Non. Non tinggal memilih saja.” Jawab Pak Tua sedikit ragu.
“Maksud saya bukan seperti itu Pak Tua. Tapi apa keperluan Pak Tua datang ke bank ini?”
“O… itu tho maksudnya? Anu Non… saya mau pinjam uang. Cucu saya mau masuk sekolah. Orang tuanya tak bisa membayar seragam.”
Gadis cantik terdiam sesaat. Matanya menatap curiga.
“Memangnya Bapak Tua punya jaminan apa?”
“Saya cuma punya harga diri Non!”
“Harga diri tidak bisa dijadikan jaminan Pak Tua!”
“Tapi dulu di jaman perjuangan, saya ini bekas pejuang Non. Meski tidak di catat oleh negara. Dan saya tak pernah memperkarakan itu pada Penguasa. Apakah itu tidak cukup sebagai bukti bahwa saya memiliki ketulusan dan keikhlasan dalam perjuangan Non?”
“Saya tidak tahu Bapak Tua ngomong apa! Tapi yang jelas keikhlasan dan ketulusan itu tak bisa dijadikan jaminan Pak Tua! Lagi pula perjuangan Bapak itu tinggal sejarah. Tak lebih dari masa lalu yang sudah terlewati dan tak perlu ditengok lagi.”
Pak Tua menjadi salah tingkah. Keringat mengucur deras di keningnya. Ada rasa marah dan malu yang hinggap di dadanya yang ringkih. Nafasnya terengah-engah. Tangannya terkepal. Matanya memerah. Membara.
“Kalau Pak Tua sudah tak ada keperluan, silahkan memberi kesempatan pada para pengantri lainnya yang sudah menunggu!”
“Masih ada satu lagi Non yang mungkin bisa saya jadikan jaminan, sebelum Non mengusir saya dari gedung yang tanahnya ini dulu bekas ruang dansa para penjajah.”
“Jaminannya berupa Apa Pak Tua?”
“Leher saya Non!”
“Hahahaha…. Pak tua ini ada-ada saja. Mana bisa leher dijadikan jaminan!”
“Meski cuma seratus ribu rupiah saja Non?”
“Meski cuma selembar uang seribu Pak Tua!”
Pak Tua terdiam agak lama. Sudah padam rasa marahnya.
“Kalau Pak Tua sudah tak ada keperluan, silahkan memberi kesempatan pada para pengantri lainnya yang sudah menunggu!”
Pak Tua pergi meninggalkan bank yang megah itu. Perasaan malu dan terhina mendekam di dadanya. Langkahnya menjadi payah tak bertenaga. Padam sudah api semangat 45.
Sesampai di rumah, cucunya menanti dengan cemas. Berharap malu pada teman-teman bisa dipendam.
“Bagaimana Kek. Apakah kakek bisa meminjam uang dari bank?”
Pak Tua diam saja. Dia tak mau cucunya kecewa.
“Apa Kakek berhasil meminjam uang dari bank? Kakek dulu seorang pejuang kan? Pasti kalau hanya seratus ribu, pihak bank akan meminjamkannya pada Kakek. Mereka pasti menghargai jasa Kakek di masa lalu! Iya kan Kek?”
Pak Tua masih terdiam. Si cucu memnggoyang-goyang badan sang Kakek yang terasa dingin. Pak Tua tetap tak bersuara. Sang cucu menjadi terkejut ketika dia tahu Kakeknya sudah tak lagi memiliki kepala.
Soboman, 2009.
* Penulis adalah penggiat Komunitas Pintu
Mawar Mendamba
Pagi menyapa hangat
di sela angin lembut menyapu embun di seratku
aku masih menanti dalam harap
akankah datang waktu itu...
aku tlah utuh sebagai bunga
dengan tangkai jenjang menopang
kelopak merekah dan putik yang bertengger anggun
keindahan sempurna, pesona yang menggoda...
di antara pagar yang angkuh
datang kupu-kupu mengitari
menebarkan kharisma sayapnya
aku terkesima dan bertanya
adakah dia....
berselang masa hinggaplah kumbang
mencengkeramiku dengan jantan
aku terlena dan kembali bertanya
adakah dia......
senja meremang rembang petang
rembulan merambat menuju singgasananya
aku masih terpaku dalam renungan
mendamba artiku dalam setangkai mawar
aku bertanya dan menduga
dalam kemudaanku sebagai bunga
apakah untuk kumbang dan kupu-kupu itu aku ada
mereka datang dengan cintanya
lalu pergi begitu saja setelah dapatkan simpatiku
kucoba menahan gundahku
akankah saat itu kutemui..
sebelum mahkotaku tanggal dan tangakai yang terkulai
by: Muhammad Adi Al Hamro'
di sela angin lembut menyapu embun di seratku
aku masih menanti dalam harap
akankah datang waktu itu...
aku tlah utuh sebagai bunga
dengan tangkai jenjang menopang
kelopak merekah dan putik yang bertengger anggun
keindahan sempurna, pesona yang menggoda...
di antara pagar yang angkuh
datang kupu-kupu mengitari
menebarkan kharisma sayapnya
aku terkesima dan bertanya
adakah dia....
berselang masa hinggaplah kumbang
mencengkeramiku dengan jantan
aku terlena dan kembali bertanya
adakah dia......
senja meremang rembang petang
rembulan merambat menuju singgasananya
aku masih terpaku dalam renungan
mendamba artiku dalam setangkai mawar
aku bertanya dan menduga
dalam kemudaanku sebagai bunga
apakah untuk kumbang dan kupu-kupu itu aku ada
mereka datang dengan cintanya
lalu pergi begitu saja setelah dapatkan simpatiku
kucoba menahan gundahku
akankah saat itu kutemui..
sebelum mahkotaku tanggal dan tangakai yang terkulai
by: Muhammad Adi Al Hamro'
Thursday, 25 August 2011
Belajar bersama Mitha # 01
Kemarin Natal yang indah bagi Mitha. Bagaimana tidak, dia bisa terbebas sejenak dari rutinitas sekolahnya. Bersama aku, Mitha seharian menghabiskan waktunya berjalan-jalan, menikmati libur Natal.
Setelah nonton film yang lumayan seru hasil besutan Andrea Hirata dan Riri Reza di Cinema XXI Urip Sumoharjo, kami langsung meluncur ke Mc Donald Sudirman. Kalau saja tidak karena aku cinta pada Mitha, sebenarnya aku lebih memilih secangkir black coffe di Starbucks atau kopi joss Tugu andai saja sekarang malam hari. Namun karena Mitha lebih senang makanan lazy food, membuatku harus mengalah pada seleranya. Maklumlah, cinta itu perlu pengorbanan. Ada ongkos mahal untuk membayarnya. Cinta itu bukan sekedar omong kosong yang di umbar, namun harus diupayakan, diusahakan, dibentuk dan dibangun. Dan demi semua itu, aku mau tak mau menipu diriku sendiri, membayangkan sekerat daging rendang yang kumakan – untuk menekan rasa tak berseleraku pada sepotong roti tumpuk yang rasanya aneh itu.
Setelah puas nongkrong di Mc D, kami langsung cabut ke pantai Jaten. Semula kami hendak ke Amplas, Galeria atau Saphir. Mitha hendak mencari sepatu Converse lagi. kenapa aku bilang lagi? Mitha itu maniak Converse, dia sudah punya lima belas pasang sepatu kanvas kegemaran bule-bule itu.
“Plis Mitha, kamu kan dah punya banyak, masa’ masih kurang sih sayang?”
“Tapi aku kan cinta dengan sepatu-sepatu itu”
“Cinta itu gak berarti kamu harus menjadi gelap mata Mitha, kamu harus rasional sayangku, masa’ sih kamu mau jadi budak nafsu barang? Emang enak jadi orang yang addicted? So plis cintaku… my honey… cukuplah dengan Convers-mu itu!!!” pintaku.
“Om dah gak cinta ama aku ya??”
“Lho kok ngambek sih… Apa selama ini apa yang Om lakukan untuk Mitha masih kurang. Semua itu Om lakukan karena Om cinta ama Mitha, sayangku…”
“Ok deh… kali ini Mitha yang ngalah. Mitha juga sayang ama Om!!!”
* * * * *
Setiba di pantai Jaten, Mitha langsung berlari menyambut debur ombak. Basah bajunya bersimbah air laut. Mitha tertawa puas. Sambil berteriak semau-maunya.
“Tuhan, aku cinta negeri ini…” teriak Mitha.
“Lho kok dengan Negeri cintanya? Bukankah para pengurusnya banyak yang brengsek? Kenapa gak sama Om aja cintanya?” Tanyaku iseng.
“Hahaha… emang sih para pemimpin negeri ini banyak yang bangsat Om – sebangsat Om kepada keluarga Om. Tapi kan gak ada urusannya dengan Cinta Mitha kepada negeri yang indahnya gila ini. Negara emang brengsek Om, tapi kalo cinta negeri itu harga mati Om…”
“Kok kayak tentara sih Mith, pake cinta ama negeri segala?”
“Hahaha… Om sayangku yang ganteng, eh yang goblok!!! Cinta ama negeri tuh gak ada urusannya dengan karir, politik, kedudukan, atau usia. Gimana sih Om..??”
“Oh gitu ya??”
“Ya iyalah, kalau Om baru bisa mencintai sesuatu yang remeh-temeh itu sih namanya bukan cinta Om, tapi nafsu…”
by: Ali Antoni
Setelah nonton film yang lumayan seru hasil besutan Andrea Hirata dan Riri Reza di Cinema XXI Urip Sumoharjo, kami langsung meluncur ke Mc Donald Sudirman. Kalau saja tidak karena aku cinta pada Mitha, sebenarnya aku lebih memilih secangkir black coffe di Starbucks atau kopi joss Tugu andai saja sekarang malam hari. Namun karena Mitha lebih senang makanan lazy food, membuatku harus mengalah pada seleranya. Maklumlah, cinta itu perlu pengorbanan. Ada ongkos mahal untuk membayarnya. Cinta itu bukan sekedar omong kosong yang di umbar, namun harus diupayakan, diusahakan, dibentuk dan dibangun. Dan demi semua itu, aku mau tak mau menipu diriku sendiri, membayangkan sekerat daging rendang yang kumakan – untuk menekan rasa tak berseleraku pada sepotong roti tumpuk yang rasanya aneh itu.
Setelah puas nongkrong di Mc D, kami langsung cabut ke pantai Jaten. Semula kami hendak ke Amplas, Galeria atau Saphir. Mitha hendak mencari sepatu Converse lagi. kenapa aku bilang lagi? Mitha itu maniak Converse, dia sudah punya lima belas pasang sepatu kanvas kegemaran bule-bule itu.
“Plis Mitha, kamu kan dah punya banyak, masa’ masih kurang sih sayang?”
“Tapi aku kan cinta dengan sepatu-sepatu itu”
“Cinta itu gak berarti kamu harus menjadi gelap mata Mitha, kamu harus rasional sayangku, masa’ sih kamu mau jadi budak nafsu barang? Emang enak jadi orang yang addicted? So plis cintaku… my honey… cukuplah dengan Convers-mu itu!!!” pintaku.
“Om dah gak cinta ama aku ya??”
“Lho kok ngambek sih… Apa selama ini apa yang Om lakukan untuk Mitha masih kurang. Semua itu Om lakukan karena Om cinta ama Mitha, sayangku…”
“Ok deh… kali ini Mitha yang ngalah. Mitha juga sayang ama Om!!!”
* * * * *
Setiba di pantai Jaten, Mitha langsung berlari menyambut debur ombak. Basah bajunya bersimbah air laut. Mitha tertawa puas. Sambil berteriak semau-maunya.
“Tuhan, aku cinta negeri ini…” teriak Mitha.
“Lho kok dengan Negeri cintanya? Bukankah para pengurusnya banyak yang brengsek? Kenapa gak sama Om aja cintanya?” Tanyaku iseng.
“Hahaha… emang sih para pemimpin negeri ini banyak yang bangsat Om – sebangsat Om kepada keluarga Om. Tapi kan gak ada urusannya dengan Cinta Mitha kepada negeri yang indahnya gila ini. Negara emang brengsek Om, tapi kalo cinta negeri itu harga mati Om…”
“Kok kayak tentara sih Mith, pake cinta ama negeri segala?”
“Hahaha… Om sayangku yang ganteng, eh yang goblok!!! Cinta ama negeri tuh gak ada urusannya dengan karir, politik, kedudukan, atau usia. Gimana sih Om..??”
“Oh gitu ya??”
“Ya iyalah, kalau Om baru bisa mencintai sesuatu yang remeh-temeh itu sih namanya bukan cinta Om, tapi nafsu…”
by: Ali Antoni
Jauh
Hidup menjadi semakin sulit ketika kita jauh dari Allah, sedangkan Allah tidak pernah menutup pintu untuk hamba-hamba yang menuju kepada Nya.
Di sana ada kelapangan dan kemudahan dalam segala urusan.
Sesungguhnya pada setiap cobaan ada Kalam Allah yang sampai kepada kita untuk lebih mendekatkan kita kepada Nya dan menyadarkan kita bahwa Dia lah yang Maha Kuasa di atas segalanya.
by: Muhammad Adi Al Hamro"
Di sana ada kelapangan dan kemudahan dalam segala urusan.
Sesungguhnya pada setiap cobaan ada Kalam Allah yang sampai kepada kita untuk lebih mendekatkan kita kepada Nya dan menyadarkan kita bahwa Dia lah yang Maha Kuasa di atas segalanya.
by: Muhammad Adi Al Hamro"
Tuesday, 23 August 2011
Kontrol not kon**l
Penguasaan diri ketika menghadapi masalah adalah satu langkah awal penyelesaian yang sebenarnya.
Masalah tidak bisa diselesaikan dengan emosi ataupun kekerasan
tapi dengan akal sehat yang bersarang pada kepala yang dingin.
Semua yang terjadi memang sudah seharusnya terjadi
Menyesali atau bahkan menggugat masa lalu tidak akan merubah apapun.
Kita hanya mesti belajar dari kesalahan yang lalu agar tak terulang kemudian.
Dengan tetap ikhlas dan mensyukuri setiap coba dan nikmat yang sudah digariskan Allah untuk kita.
Jangan pernah menyesali atau menggugat
APA YANG KAU DAPAT DAN YANG TIDAK KAU DAPAT
SUDAH ADA DETIL PERENCANAAN OLEH NYA.
Bahkan tarikan nafas dan denyut nadimu selanjutanya
Adalah bukti kekuatan taqdirNya
by: Muhammad Adi Al Hamro'
Masalah tidak bisa diselesaikan dengan emosi ataupun kekerasan
tapi dengan akal sehat yang bersarang pada kepala yang dingin.
Semua yang terjadi memang sudah seharusnya terjadi
Menyesali atau bahkan menggugat masa lalu tidak akan merubah apapun.
Kita hanya mesti belajar dari kesalahan yang lalu agar tak terulang kemudian.
Dengan tetap ikhlas dan mensyukuri setiap coba dan nikmat yang sudah digariskan Allah untuk kita.
Jangan pernah menyesali atau menggugat
APA YANG KAU DAPAT DAN YANG TIDAK KAU DAPAT
SUDAH ADA DETIL PERENCANAAN OLEH NYA.
Bahkan tarikan nafas dan denyut nadimu selanjutanya
Adalah bukti kekuatan taqdirNya
by: Muhammad Adi Al Hamro'
ENIGMA
Dulu kau pernah bilang bahwa kau
akan membawakan bulan padaku pada suatu malam
Lalu kau pula pernah berjanji
akan menjaga tubuhku dari jilatan matahari
lalu kini setelah kau bangun danau biru di rumahmu
kau justru meludahiku dan melemparkan sekeranjang
tahi kecoa yang pernah kita umpat bersama
sungguh
aku tak akan menyalahkanmu
apalagi menuntut janji-janjimu pada malam
Sebagian pagi yang dulu sempat teriris kecil
yang kau berikan dengan rasa tulus di mataku
sudah aku jadikan pelengkap di istana senja
meski di luar sana cuaca gerah
meski bahan bakar menembus angka
lebih dari seratus empat puluh ribu perbarel
meski para penjahat besar berpura-pura peduli iklim global
meski kita tak pernah tahu
apakah lusa depan mimpi kita masih bisa terkibar
asalkan saja kau tetap bersama sinar timur
mau selalu menari-nari di langkahku
aku rasa itu sudah lebih dari cukup
untuk membuatku tak tergesa-gesa
memotong urat nadi hari-hari
Soboman - Yogyakarta
by: Ali Antoni
akan membawakan bulan padaku pada suatu malam
Lalu kau pula pernah berjanji
akan menjaga tubuhku dari jilatan matahari
lalu kini setelah kau bangun danau biru di rumahmu
kau justru meludahiku dan melemparkan sekeranjang
tahi kecoa yang pernah kita umpat bersama
sungguh
aku tak akan menyalahkanmu
apalagi menuntut janji-janjimu pada malam
Sebagian pagi yang dulu sempat teriris kecil
yang kau berikan dengan rasa tulus di mataku
sudah aku jadikan pelengkap di istana senja
meski di luar sana cuaca gerah
meski bahan bakar menembus angka
lebih dari seratus empat puluh ribu perbarel
meski para penjahat besar berpura-pura peduli iklim global
meski kita tak pernah tahu
apakah lusa depan mimpi kita masih bisa terkibar
asalkan saja kau tetap bersama sinar timur
mau selalu menari-nari di langkahku
aku rasa itu sudah lebih dari cukup
untuk membuatku tak tergesa-gesa
memotong urat nadi hari-hari
Soboman - Yogyakarta
by: Ali Antoni
Monday, 22 August 2011
kulo
aku wong ndeso soko blora sing ra duwe bondo donya, saiki merantau nyebrang segoro tekan ranahe liyo...golek upo nggo nyambung urip sing nelongso..akeh sitik yo tak trimo penting dadi barokah ing alam donyo,.... Aku jarene apik yo ono sing ngomong olo, ning kabeh kuwi mung omongane manungso sing penting sing kuoso kang pirso....Aku jarene wong yo bagus rupo tapi kuwi mung goda..bagus,ayu kuwi mung sakwetoro sok yen tuwo yo bkal dadi olo..pipi kempot untune ompong roto koyok digrendo...wis mpun cekap atur kulo menawi lepat nyuwun ngapuro
by: Sunan Kalibangkle Mbloro
by: Sunan Kalibangkle Mbloro
HITAM TEMPURUNG GARANG
Sisa senja ; dengan sedikit mantra coca-cola
Membujuk tempurung berkabel 14’ penuh warna
Yang mengabarkan;
Perang Afghanistan dan Nuklir Iran
Bencana gempa Haiti dan Chili
Sexy chef with farah Quinn
Hikmah pagi bersama ustadz Danu
Kaya dengan cara Syekh Yusuf Mansyur
Rumah Hadiah, Bukan Empat mata,
Berita-berita palsu century
dan rencana pembangunan ziarah wisata di kuburan Gus Dur yang menelan seratus milyar lebih…..
Aku meringkuk diam-diam
Ke dalam box exclusive yang dinamai orang-orang dengan microwave,
Aku larut
…
Tenggelam dalam glukosa, minyak nabati, garam lesitin, caramel, vanili, tepung terigu, mimpi-mimpi, mentega, dan tinja.
(Biarkanlah mereka/ di dunia ini/ makan, bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan/ kosong/, maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya ; Kitab Suci.)
Kepalaku tertengadah,
Yang kutemukan hanya aku yang berdiri lengah dalam tempurung
Hingga iklan tiba-tiba berkata :
REG (spasi) SURGA kirim ke nomor telepon anjing istana negara
Jakarta _ Yogyakarta
by: Ali Antoni
Membujuk tempurung berkabel 14’ penuh warna
Yang mengabarkan;
Perang Afghanistan dan Nuklir Iran
Bencana gempa Haiti dan Chili
Sexy chef with farah Quinn
Hikmah pagi bersama ustadz Danu
Kaya dengan cara Syekh Yusuf Mansyur
Rumah Hadiah, Bukan Empat mata,
Berita-berita palsu century
dan rencana pembangunan ziarah wisata di kuburan Gus Dur yang menelan seratus milyar lebih…..
Aku meringkuk diam-diam
Ke dalam box exclusive yang dinamai orang-orang dengan microwave,
Aku larut
…
Tenggelam dalam glukosa, minyak nabati, garam lesitin, caramel, vanili, tepung terigu, mimpi-mimpi, mentega, dan tinja.
(Biarkanlah mereka/ di dunia ini/ makan, bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan/ kosong/, maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya ; Kitab Suci.)
Kepalaku tertengadah,
Yang kutemukan hanya aku yang berdiri lengah dalam tempurung
Hingga iklan tiba-tiba berkata :
REG (spasi) SURGA kirim ke nomor telepon anjing istana negara
Jakarta _ Yogyakarta
by: Ali Antoni
Asa
Seorang yang fasiq tapi masih memiliki harapan kepada Allah dalam segala urusannya
Jauh lebih baik dibandingkan dengan seorang ahli ibadahyang putus harapan kepada Allah
Siapapun engkau sandarkan semua masalahmu kepada Dzat yang maha menentukan
maka kau tidak akan pernah putus asa...!
by: Muhammad adi Al Hamro'
Jauh lebih baik dibandingkan dengan seorang ahli ibadahyang putus harapan kepada Allah
Siapapun engkau sandarkan semua masalahmu kepada Dzat yang maha menentukan
maka kau tidak akan pernah putus asa...!
by: Muhammad adi Al Hamro'
tahu tempat
Sedongkol-dongkolnya kita dengan Imam Shalat, kalau dia mengucap WALABDHOLLIN,, qt wajib bilang AMIN…
By: Achmad Benbela
Sunday, 21 August 2011
Benar Salah
Tak ada benar salah yang mutlak pada setiap hal dalam kehidupan mahkluk, yang ada hanyalah prosentase benar salahnya.
Hanya kebenaranNYA-lah yang mutlak
by: rahmat nugroho
Hanya kebenaranNYA-lah yang mutlak
by: rahmat nugroho
Lelaki Sejati
Aku tidak akan pernah berhenti berupaya
Untuk semua tanggung jawab yang telah aku pilih
Meski akupun harus rela terhadap takdir yang telah digariskan buatku
Karena berusaha adalah kewajiban seorang hamba
Sedangkan takdir adalah hak sang pencipta
Selanjutnya berdoalah agar takdirmu sejalan dengan usahamu
Andaipun tidak sejalan.....
Allah pasti punya rencana besar terhadapmu
Diluar jangkauan akalmu.
Tak perlu berkeluh kesah
Camkan.........!
by: Muhammad Adi Al Hamro'
Untuk semua tanggung jawab yang telah aku pilih
Meski akupun harus rela terhadap takdir yang telah digariskan buatku
Karena berusaha adalah kewajiban seorang hamba
Sedangkan takdir adalah hak sang pencipta
Selanjutnya berdoalah agar takdirmu sejalan dengan usahamu
Andaipun tidak sejalan.....
Allah pasti punya rencana besar terhadapmu
Diluar jangkauan akalmu.
Tak perlu berkeluh kesah
Camkan.........!
by: Muhammad Adi Al Hamro'
puisi # 02 aku mencariMu
aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan
lalu jawabNya : A** koe daB!! Sholat wae ra tau arep cedak-cedak!!!
aku terkejut, sontak tak percaya kalau Dia seangkuh itu
menangis aku hampir
menjadi gila aku hampir
ingin bertambah kafir aku hampir
mendadak ada suara lagi yang mampir saat aku hampir memutih nadi
"Ngger... kui mau duduk omonganKU, kene Le... ono opo hambaKu???
ngopo awakmu babak belur?? Bar diantem sopo koe Le??
Sopo sing berbuat sekasar kui karo ciptaanKU iki...???
Wes Ngger.. sabar Ngger!!! petengmu ora suwi meneh...
meski koe ra tau shalat, lidahmu luwih reget tinimbang sil**mu,
kelakuanmu sing pekok kuwi sering gawe aku mangkel,
neng AKU TUHANMU Ngger...
Aku Rabb Mu Ngger...
Aku Maha Puasa Ngger...
Kowe oleh wae moro neng AKU Ngger...
oleh-oleh wae... ra mungkin aku nendang koe Ngger,
ra mungkin aku mengusirmu Le..
Wes.. saiki tenangno atimu.. terimo sik petengmu sing soyo a** jaremu iki..
aku janji bar iki ana suluh lhe.. ben rada urip atimu..
aku janji Ngger... aku janji...!!!!"
tak ada lagi kata-kata dari mulutku.. aku tak tahu harus menangis atau terharu
yang aku tahu dunia makin sunyi jadinya... makin gelap rasanya...
makin dekat denganNya..
by: Ali Antoni
aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan
aku mencariMu Tuhan
lalu jawabNya : A** koe daB!! Sholat wae ra tau arep cedak-cedak!!!
aku terkejut, sontak tak percaya kalau Dia seangkuh itu
menangis aku hampir
menjadi gila aku hampir
ingin bertambah kafir aku hampir
mendadak ada suara lagi yang mampir saat aku hampir memutih nadi
"Ngger... kui mau duduk omonganKU, kene Le... ono opo hambaKu???
ngopo awakmu babak belur?? Bar diantem sopo koe Le??
Sopo sing berbuat sekasar kui karo ciptaanKU iki...???
Wes Ngger.. sabar Ngger!!! petengmu ora suwi meneh...
meski koe ra tau shalat, lidahmu luwih reget tinimbang sil**mu,
kelakuanmu sing pekok kuwi sering gawe aku mangkel,
neng AKU TUHANMU Ngger...
Aku Rabb Mu Ngger...
Aku Maha Puasa Ngger...
Kowe oleh wae moro neng AKU Ngger...
oleh-oleh wae... ra mungkin aku nendang koe Ngger,
ra mungkin aku mengusirmu Le..
Wes.. saiki tenangno atimu.. terimo sik petengmu sing soyo a** jaremu iki..
aku janji bar iki ana suluh lhe.. ben rada urip atimu..
aku janji Ngger... aku janji...!!!!"
tak ada lagi kata-kata dari mulutku.. aku tak tahu harus menangis atau terharu
yang aku tahu dunia makin sunyi jadinya... makin gelap rasanya...
makin dekat denganNya..
by: Ali Antoni
Saturday, 20 August 2011
Maki tiada Guna
knapa kau maki mentari yang terbenam?
bukankah tadi pagi dia bersinar untukmu
kenapa baru sekarang kau terhenyak, sadar dari lamunan,
setelah segalanya kan berakhir sebentar lagi?
tidak bisakah kau berdiri sejenak mulai merenda mimpi, agar nanti malam anak cucumu kan tidur nyenyak
by: Agus Siswo
bukankah tadi pagi dia bersinar untukmu
kenapa baru sekarang kau terhenyak, sadar dari lamunan,
setelah segalanya kan berakhir sebentar lagi?
tidak bisakah kau berdiri sejenak mulai merenda mimpi, agar nanti malam anak cucumu kan tidur nyenyak
by: Agus Siswo
Ijinkan aku Menjadi Pantatmu Tuan Presiden /// Puisi # 03 //
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba bisa merasakan kerja tanganmu saat mencebokku
agar hamba bisa pula mencicipi makanan-makanan yang kau telan
meski sudah berupa ampas atau kotoran
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba bisa tahu bagaimana empuk enaknya sofa-sofa istana negara
empuk jok kulit mobil dinas yang mewah mengkilap
dan empuk kursi-kursi rapat kerja dengan para menteri
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
meski setiap pidato kenegaraan tak diliput kamera dan luput dari banyak mata
yang penting hamba bisa merasakan ikut denganmu terbang
melihat macam rupa keberhasilan negara orang
menyaksikan kemajuan jaman negeri-negeri seberang
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba yang pertama kali tahu
kalau masih saja banyak yang salah paham dan memfitnah kebesaran dirimu
agar hamba yang pertama kali berduka
saat kau cemas dan iba terhadap saudara kita yang melarat dan tertimpa bencana
agar hamba bisa ikut menabur bunga dan menyaksikan pengibaran bendera pusaka
dan agar hamba bisa berdekatan dengan Tuhan
karena semua orang di negeri kita tahu kalau Tuan Presiden adalah orang suci
yang bekerja keras mengurus masyarakat seperti para Nabi
yang menegakkan keadilan dan kejujuran seperti para Rasul
yang tak pernah berkompromi sedikitpun dengan kecurangan dan ketidakadilan
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba saat hidup berasa seperti di surga
dan saat mampus lebih terasa mendapatkan surga
(Kasihan _ Bantul 21 Maret 2010 1:38 PM)
by: Ali antoni
agar hamba bisa merasakan kerja tanganmu saat mencebokku
agar hamba bisa pula mencicipi makanan-makanan yang kau telan
meski sudah berupa ampas atau kotoran
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba bisa tahu bagaimana empuk enaknya sofa-sofa istana negara
empuk jok kulit mobil dinas yang mewah mengkilap
dan empuk kursi-kursi rapat kerja dengan para menteri
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
meski setiap pidato kenegaraan tak diliput kamera dan luput dari banyak mata
yang penting hamba bisa merasakan ikut denganmu terbang
melihat macam rupa keberhasilan negara orang
menyaksikan kemajuan jaman negeri-negeri seberang
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba yang pertama kali tahu
kalau masih saja banyak yang salah paham dan memfitnah kebesaran dirimu
agar hamba yang pertama kali berduka
saat kau cemas dan iba terhadap saudara kita yang melarat dan tertimpa bencana
agar hamba bisa ikut menabur bunga dan menyaksikan pengibaran bendera pusaka
dan agar hamba bisa berdekatan dengan Tuhan
karena semua orang di negeri kita tahu kalau Tuan Presiden adalah orang suci
yang bekerja keras mengurus masyarakat seperti para Nabi
yang menegakkan keadilan dan kejujuran seperti para Rasul
yang tak pernah berkompromi sedikitpun dengan kecurangan dan ketidakadilan
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba saat hidup berasa seperti di surga
dan saat mampus lebih terasa mendapatkan surga
(Kasihan _ Bantul 21 Maret 2010 1:38 PM)
by: Ali antoni
selalu kambing hitam
Sesungguhnya di bulan suci Ramadhan setan-setan dibelenggu...
Tapi masalahnya......
AKU, KAMU, DIA, MEREKA DAN KALIAN semua.. Sudah manunggal dengan SETAN..!!!!
Hingga rasanya ada yg kurang, ketika di bulan ini kita BERMAKSIAT, BERDUSTA, PASANG TOGEL, NGELONTHE, NYABU, MALING, KORUPSI dan perbuatan KEJI lainnya, sementara tidak ada SETAN yang bisa dijadikan kambing HITAM..!!!
Sebab dia sedang terbelenggu..??!!
By: Muhammad Adi Al Hamro’
Maju kena , Mundur kena
Pernah gak sih, ketika kalian dalam keadaan terpuruk banyak yang menghina, menjauh dari kita, seakan-akan tiap orang takut ketularan kesialan atau musibah yang kita alami. Kita mendekat, dikiranya mau ngrepotin, kita menyapa dikiranya basa-basi, yang ujung-ujungnya mau hutang. Apapun pikiran sesorang terhadap kita saat terpuruk atau gagal, tetap tersenyumlah, motivasilah diri sendiri, bahwa hinaan mereka kita jadikan cambuk untuk terus maju dan bergerak ke depan. Jangan malah kita jadi “memble”. Semua yang kita lakukan sehari-hari apapun pasti ada saatnya gagal dan gak sesuai angan-angan kita. Kemudian saat diri kita berhasilpun tidak serta merta orang-orang di dekat kita jadi lebih akrab, terkadang malah menjauh loh. Enggak harus ada gula ada semut mutlak berlaku. Banyak dari diri kita yang enggak bersyukur, atas yang kita dapat, imbasnya ketika melihat orang lain berhasil, terasa dunia jadi enggak adil, tidak memihak kita. Lalu yang terjadi, tiap hari kita melihat orang lain, bukannya memperbaiki diri lebih baik. Karena sesunguhnya kepuasan di dapat dari kebaikan dan kemajuan diri kita yang semakin baik dari hari-ke hari, jadi catat!, bandingkan diri anda sekarang dengan sebelumnya, jangan bandingkan diri anda dengan orang lain, orang lain adalah inspirasi dan pemicu kemajuan kita. Tiap hari kita mesti mengukur kemajuan, itu baru sikap yang benar dan bijak. Karena segala sesuatu harus disesuaiakan dengan kemampuan, situasi dan kondisi, jadi jangan terlalu berpaku pada orang lain. Orang-orang maju adalah yang bisa menempatkan kebenaran dibandingkan yang lain. Itu intinya!
by: rahmat nugroho
by: rahmat nugroho
Friday, 19 August 2011
Jaman Naliko Pengangguran
iki mung cerito jaman semono naliko aku durung kerjo..lulus kuliah soko polines 2005..lamar kerjo mrono mrene ra ketompo..bendino mung ngresulo,isin karo konco isin karo wong tuwo isin karo tonggo, dolane mung karo hermawan kyai bangkle sing dadi konco, runtang runtung wong 2 ora duwe kerja, rokok sukun tukune ler-ler-an..dienggo joinan, pngen ngopi yo utang..naksir cewek yo mung diece..wis pokoke nelongso tenan...alhamdulillah wis 4 taun kerja nadyan adoh wong tuwo karo konco..sitik ora po-po mergo wis dalane uripku kerja ning mamuju...nyuwun pandongane konco-konco mugo-mugo aq iso nglampahi opo sing dadi kewajibanku..suwun
by: Sunan Kalibangkle Mbloro
Bandung kota “aroma seksi”
by: rahmat nugroho
catatan perjalanan #01
aku sedang di jalan malam ini
mau pergi ke rumah teman, sembahyang di Masjid,
mencopet di pasar atau justru mencari keringat aku belum tahu
...
tepat di simpang jalan
tiba-tiba mati lampu,
jalan penuh sesak berjejal orang-orang
tapi tak satupun yang bisa aku minta bantu
untuk menerangi jalanku
...
malam makin pekat dan gelap
aku takut makin tersesat
sedang jalan yang akan kutempuh masih jauh
teramat jauh
...
By: Ali Antoni
Sentuhan Cinta
Sentuhan cinta yang tiada kusadari
Siapakah sebenarnya yang layak untuk kucintai..?
Cinta yang terjaga dari nafsu
Cinta yang tidak berharap ku cintai..
Cinta yang ku lalaikan
Bahkan ku campakkan
Sedangkan aku tidak pernah berhenti meminta
dan dia tidak pernah berhenti memberi
Di setiap nafas yang kutarik ada penghianatan
Di setiap nadi yang berdenyut ada pengingkaran
Oh.. aku malu untuk menghadap-Nya
Dimana kan kutaruh muka yang penuh kemunafikan ini
Pada perjumpaan yang tak mungkin ku hindari
Kecintaanku pada ciptaan-Nya
Mengalahkan cintaku pada-Nya
Ya Allah aku tlah menafikan cinta-Mu
Astaghfirullahal 'Adziim
by: Muhammad Adi Al Hamro'
Siapakah sebenarnya yang layak untuk kucintai..?
Cinta yang terjaga dari nafsu
Cinta yang tidak berharap ku cintai..
Cinta yang ku lalaikan
Bahkan ku campakkan
Sedangkan aku tidak pernah berhenti meminta
dan dia tidak pernah berhenti memberi
Di setiap nafas yang kutarik ada penghianatan
Di setiap nadi yang berdenyut ada pengingkaran
Oh.. aku malu untuk menghadap-Nya
Dimana kan kutaruh muka yang penuh kemunafikan ini
Pada perjumpaan yang tak mungkin ku hindari
Kecintaanku pada ciptaan-Nya
Mengalahkan cintaku pada-Nya
Ya Allah aku tlah menafikan cinta-Mu
Astaghfirullahal 'Adziim
by: Muhammad Adi Al Hamro'
Thursday, 18 August 2011
Serat Kinasih Kagem Ibu
Tak tulis layang iki minongko uneg-uneg ing njero ati kagem ibuku..sampun 27 taun aku urip ing alam donyo,dereng saget paring punopo-punopo kagem wong tuwo, wong tuwo kari siji ngopeni anak 2 mulai bayi nganti saiki, ditinggal sedo bapak kang madhep marang gusti, golek pangan rino wengi, banting tulang awak remuk ra peduli, kanggo nyukupi anak supoyo dadi anak kang migunani,..Miris rasane ati ngerti perjuangane ibu, 24 taun urip dewekan gak ana sing ndampingi, demi anak sing ditresnani ora gelem golek gandulaning ati, ngopeni anak 2 nganti adus kringet mbrebes mili,..duh ibu ingkang putro nyuwun agunging pangeksami, ngantos semanten dereng saget mbales nopo kang jenengan paringi, ananging kulo lan adik tansah memuji maring gusti, mugio ibu tansah pinaringan rohmatipun Gusti, bagas waras ngantos tumekaning pati, kulo lan adi mugio dados putro kang ngabekti paribasan mikul duwur mendem jero kalih ibu..ora kroso luh tumetes mbrebes mili..dulur-dulur sedoyo monggo tansah dedongake tiyang sepuh kito sedoyo "CINTAILAH IBUMU SEPENUH HATIMU, KARENA IBUMU LAH ORANG YANG PALING BERJASA DALAM HIDUPMU DAN IBULAH YG AKAN MEMBAWA KITA KE SURGA ALLAH"
By: Sunan Kalibangkle MBloro
Nilai cinta
Terkadang sesuatu yang kita cintai itu akan menjadi tidak baik buat kita
dan terkadang sesuatu yang kita benci justru akan baik buat kita
Cinta adalah rasa dan kebaikan adalah sebuah nilai
Maka nilailah sesuatu sebelum kita mencintainya
Sebab ketika cinta telah meraja di hati maka penilaian akan mati
Hmmm... ternyata untuk sebuah cintapun kita mesti banyak belajar......by: Muhammad Adi Al Hamro'
catatan perjalanan #2
aku masih di jalan meski sering menepi
lampu masih mati
gelap dan pekat tetap menyelubungi
rasa takut akan tersesat masih menyelimuti
....
seorang teman datang menghampiri
dia bilang : mungkin ketersesatan yang jauh
akan lebih mendatangkan belas kasih Tuhan
untuk menyambut tangan dan menuntunmu ke jalan lurus,
dari pada hanya diam menunggu dibalik rasa takut dan pengecut...
bergerak sajalah
...
sejak itu aku berusaha melangkah
berjalan walau payah
mencoba mengisi detik-detik waktu yang menahun
dan aku ternyata tak beranjak dari kandang
...
teman yang lain bilang : uripmu kok
moso' yo mung ngena-ngene iki terus,
sedang presiden kita mengatakan :
telah kupilih jalanku sendiri
dalam prinsip kehidupanku
meski tak selalu mudah
aku yakin sampai di
...
aku tertawa,
mengumpat,
haus,
tiba-tiba aku ingin minum susu
...
lalu di sudut lampu merah
aku berhenti sesaat
sambil menanyakan pada tuhan :
apa karena lampu lalu lintas bila merah menyala kendaraan berhenti
karena itu perempuan-perempuan harus menghentikan sembahyang
bila merah mereka menyala
...
oooo...
oooo...
nobel perdamaian untuk presidenku
jalan-jalan panjang di jogja mengutuk langkahku
aku berteriak...
susu!
susu!
susu!
bukan jamu!
tuhan!
Kamu harus dengar itu!
sebab kata anak UIN dan ceramah kultum
yang aku dengar dipengeras masjid
saat tarawih tadi malam
engkau adalah sebaik-baik pencipta susu!
oooo...
oooo...
aku jenuh menunggu,
kenapa susu belum ada di gelasku,
sedang waktu terus mengejek
menyudutkanku dan sudah memecahkan gelasku
aku mengumpat ;
as*!
as*!
as*!
as*!
as*!
as*!
Tuhan kenapa engkau diam saja,
mana susumu,
ini aku tak punya susu,
...
tiba-tiba gunung di
tapi itu bukan susu
...
aku berjalan lagi
setelah tuhan tak menjawab di lampu merah tadi,
aku curiga
apa Tuhan sudah hilang,
aku lihat ke dalam saku baju
Tuhan masih ada,
dia bahkan tersenyum,
sangat bijaksana sekali,
wajarlah dia Tuhan gitu loh
...
aku reda sejenak
tak perlu aku bunuh diri saat ini
karena tak bisa menemui Tuhan di dalam kotak hitam di mekkah
sebab dia masih di sini,
tak beranjak kemana-mana,
walau belum juga memberi aku susu,
Tuhan
i love you
...
tapi tak mudah mencintaimu Han,
harus menunda minum susu akibatnya,
dan rela terus meneguk jamu jadinya
...
tapi bagaimanapun aku tetap sayang padamu Han,
karena aku tak punya jalan lain,
kecuali itu,
kecuali kalau aku mau keluar dari jalanmu,
kecuali kalau aku rela menghianati kesunyianmu,
kecuali kalau aku jadi banci dan pura-pura memiliki susu,
...
oooo...
oooo...
nobel perdamaian untuk presidenku,
as*!
as*!
as*!
...
...
Beli Barang Apapun yang penting baru dan masih segel
Pilihan membeli barang dalam hal ini yang berupa benda bagi setiap orang memiliki motif masing-masing, entah karena kebutuhan, gengsi, ataupun keduanya. Kemudian alasan membelinya karena pertimbangan merk, harga sesuai anggaran, opini konsumen. Apapun alasan tersebut sah-sah saja dan tergantung anda. Yang jelas untuk hasil maksimal pertimbangankan atau urutkanlah sesuai prioritas, pertama belilah barang baru dan msih segel, ingat masih segel . beli barang baru meski cuma dipasang di display, mendingan tidak usah, daripada nantinya terjadi sesuatu, kecewanya akan sangat besar dibandingkan beli yang masih dalam segel, ujung-ujungnya kita menyesal dan menyalahkan pihak toko. Prioritas kedua adalah sesuaikan dengan kebutuhan, barang atau benda tersebut kita gunakan untuk apa, jadi yang baik adalah yang tepat sesuai tujuan. Prioritas ketiga adalah sesuaikan anggaran dana yang kita miliki, ironis kita beli dengan harga mahal, kalo ujung-ujungnya hutang makin menumpuk. Atau beli dibawah anggaran, dan nantinya malah menyebabkan penyesalan dan berdampak beli barang lagi, tidak efisien kan?. Prioritas keempat adalah belilah yang menurut opini konsumen tarmasuk barang bagus, jika termasuk barang keluaran terbaru, ceklah citra perusahaan produsen barang tersebut. Dan prioritas terakhir adalah belilah gengsi anda dengan membeli barang yang bermerk, dalam hal-hal yang tidak berlebihan rasa gengsi juga penting. So belilah dengan bijak barang yang anda inginkan
by: rahmat nugroho
by: rahmat nugroho
Tuesday, 16 August 2011
Hidup Adalah Permainan
Ketika mendengar kalimat itu, terkesan bahwa kita tidak serius menghadapi hidup. Hidup cuma main-main, gak ada yang mesti diperjuangkan. eiitttt, jangan tergesa-gesa mengambil kesimpulan.
Waktu kita kecil, ada sebuah permainan namanya monopoli, dimana pion kita berputar menunggu giliran dan langkah kita ditentukan oleh kocokan dadu kita. Kita membeli apa yang mampu kita beli. Rumah, hotel, pulau bahkan penjarapun kita beli kalau mampu. Kita tandai setiap milik kita dan tidak ada seorangpun yang boleh mengganggu atau mencurangi milik kita. ketika kawan kita mencoba mengutak-atik milik kita, kita akan mempertahankan dengan segenap kemampuan dan dengan argumen kanak-kanak kita. Pokoknya milik kita ya milik kita, gak ada yang boleh ganggu titik.
Namun ketika masuk waktu maghrib, ibu kita memanggil untuk pulang dan menyudahi permainan tersebut. Rumah yang kita beli, hotel yang kita punyai dan "kekayaan-kekayaan lainnya" yang tadinya kita pertahankan mati-matian, kita masukkan ke dalam plastik. Permainan selesai.
Jadi hakekatnya, Rumah kita sekarang adalah rumah-rumahan. Mobil kita adalah mobil-mobilan. serta harta benda yang lainnya adalah bukan kesejatian.
Sebab ketika Ajal memanggil, semua yang kita miliki itu sama sekali tidak ada artinya untuk kita.
Jadi, kemana arahnya permainan dunia ini..?
Hartamu yang sesungguhnya, bukan yang berada pada genggamanmu.
Tapi hartamu yang sesungguhnya adalah yang kau gunakan di jalan Allah.
Yang memudahkanmu untuk mendekat kepada-Nya, bukan yang membuatmu semakin jauh dari-Nya.
Sebab dunia ini diciptakan bukan untuk menjadi tujuan, tapi menjadi sarana untuk bekal kita di keabadian.
Bekerjalah sekeras mungkin, carilah dunia sebanyak mungkin, jadilah orang yang kaya jika perlu melebihi Qorun. Namun ingat tujuanmu.....
Jadikanlah semua itu sarana untuk kehidupan yang sesungguhnya.by: Muhammad Adi Al Hamro'
opo niatmu Fb-an?
Niate fb-an kanggo golek seduluran, ojo ngajak tukaran nek pengen kekancan, ojo kemaki nek ra pengen digeceki, ojo sombong nek ra pengen untumu ompong, ojo kemayu nek pengen iseh payu, ojo gumedhe nek ra pengen remuk awake, ojo petakilan nek pengen ngajak seduluran
By: Sunan Kalibangkle Mbloro
tertipu
Banyak orang yang mencintai kadal, akhirnya dikadali, banyak pula orang yang mencintai sekolah, akhirnya hanya mendapatkan gelar, dan ironis banyak orang yang mencintai pahala dan akhirnya hanya mendapatkan seolah-olah surga :)
By: Ali Antoni
Sumpah pocong untuk keadilan
Carut-marutnya keadilan di negeri ini telah membuat sebagian besar masyarakat indonesia frustrasi dan sudah tak percaya dengan lembaga penegak hukum. Lembaga yang seharusnya melindungi dan membela hak-hak rakyat, telah disalahgunakan oleh sebagian besar oknum lembaga dan penegak hukum tersebut, demi keuntungan pribadi. Lalu harus kemana lagi masyarakat mengadu?. Dengan segepok uang keadilan bisa di beli, yang salah jadi benar yang benar bisa dipersalahkan. Sudah banyak kasus yang menimpa masyarakat, akibat dari tekanan dari pihak penegak hukum. Mereka dijadikan tameng agar mau mengaku bersalah, seperti kasus di bojonegoro, seorang wanita mau menggantikan untuk tinggal di bui karena di iming-imingi uang 10 juta rupiah.
Jika hal tersebut terjadi terus menerus, ada baiknya keadilan diseleseikan dengan sumpah pocong. Saya yakin dengan sumpah pocong, yang benar akan bilang benar dan yang salah akan mengaku. Karena sumpah tak bisa di beli, yang mengukur adalah Tuhan dan diri sendiri. Katanya dampak sumpah pocong sangat besar, jika kita bohong akan kebenaran, maka sumpah tersebut akan melukai diri kita sendiri , entah meninggal atau terluka. Saya rasa masyarakat lebih takut menghadapi sumpah pocong daripada proses hukum. Hal seperti ini bisa di terapkan pada koruptor, adili saja mereka dengan sumpah pocong, meski hal ini terkesan sangat naïf, jadi bahan cercaan, terkesan “ndeso”saya rasa efektif buat penegakan keadilan, kita tak usah lagi berpatokan pada hukum modern atau konvensional, yang terpenting tujuan, yakni tercapainya penegakkan keadilan. Keadilan yang merata, keadilan yang tidak pandang bulu. Saatnya Indonesia mengadopsi hukum-hukum tradisi, yang terpenting tujuanya benar, apapun harus di coba. Gimana menurut anda ?
by: Rahmat Nugroho
Kertas Biru
Kepada pemilik secarik kertas biru,
yg kau selipkan di mejaku
aku tidak kaget saat suratmu sampai padaku
ataupun gugup saat membacanya
baris demi baris telah kulihat, dan kucerna
dan aku bisa memahami segala isi hatimu
sahabat, coba kita buka mata hati kita
masihkah ia seputih salju
yang selalu membeda antara hitam dan abu-abu
masihkah ia secerah mentari
selalu memberi cahaya kala gelap menjadi kelam
ataukah hanya bisikan syetan yg bercampur dengan nafsu
membawa kita pada sesat...
By: Agus siswo
Ceplas-ceplos 8
Jangankan membuat ormas, majelis ilmu, tim sepakbola - apalagi negara, bahkan membuat segelas kopi-pun, harus pas takaran semua elemennya... ^_^ (Ali Antoni)
Ceplas-ceplos 7
Terkadang puasa itu bukan terletak pada rasa laparnya, namun pada kesabaran hati selama sebulan penuh mendengar suara bising para ustad di masjid, mushola dan tv yang sibuk mengobral pahala, surga, dan mitos2 semacamnya.., (Ali Antoni)
Ceplas-ceplos 6
'audzubillahiminas-sinetron-n irojim... bimbing seorang kawan padaku suatu malam :)
(Ali Antoni)
Pejuh
Gak perlu kaya untuk jadi dermawan
Gak perlu pintar untuk menjadi baik
Gak perlu cantik untuk tampil menyenangkan
Gak perlu teriak agar bisa didengar
Aku, kamu dan mereka sama aja
Cuma bisa komentar dan mentertawakan
Cuma tau kepentingan sendiri, persetan kepentingan orang
Cuma aku yang paling sibuk... aku yang paling repot...!!!!
yang lain pengangguran...
Pingin punya temen, tapi gak tau gimana cara bertemen
pingin punya sodara, tapi gak tau gimana bersaudara
pingin diANGGEP, tapi gak pernah nganggep orang
Egois...? tau ah iya kali...
Ketika dilihat dari materi
manusia gak lebih dari setetes mani yang menjijikkan
justru kemanusiaannyalah yang membuat dia berharga
kepeduliannya terhadap sesama yang membedakan dia dengan binatang
ketaatannya pada Sang pencipta yang menaikkan nilai kesucian
Ketika semua itu tidak ada..
maka kau tak lebih dari setetes mani...
atau hakikatnya kau telah matiby: Muhammad Adi Al Hamro'
Nasehat Kakakku
Kakakku bilang...
Hidup itu tergantung sudut pandangmu
Dunia ini akan menjadi merah ketika kau buat merah
dan akan menjadi hijau ketika kau buat hijau
Karena bukan dunia yang merubahmu
Tapi kau yang harus merubah duniamu
Jadilah seseorang, jadilah seseorang....
Itu yang selalu aku ingat dari kata-katanya
Karena kau pasti akan menemukan yang engkau cari
Jika satu kehidupan belum bisa membuatmu tenang
Ubahlah haluan, cobalah kehidupan yang lain
Sebab, setiap orang itu diciptakan dengan keberuntungannya sendiri
Hanya saja dia belum tahu dimanakah dia akan beruntung
Jadi jangan pernah berhenti untuk mencapai keberuntunganmu
Kakakku yang lain bilang...
Hidup itu, tentang ketenangan jiwamu
Apapun yang mampu menenangkan batinmu
Itu yang layak kau perjuangkan
Sebab ketenangan batin bagi setiap orang tidak sama
Terkadang kekayaan dapat menangkan sebagian orang
Tapi kesederhanaan bisa juga menenangkan sebagian yang lain
Terkadang modernisasi membuat orang lebih bisa menikmati hidup
Tapi kehidupan tradisional diidamkan sebagian yang lain
Kau lebih tahu, apa yang menentramkan jiwamu
Sebab hidupmu mutlak di tanganmu
Kakakku yang lain bilang...
Hidupmu hanyalah masalah pilihan
dan di setiap pilihan selalu ada konsekwensinya
Sebab ketika engkau tidak memilih sekalipun
Itu hakikatnya juga sebuah pilihan
Ketika kehidupanmu dimulai
Maka kau takkan bisa menghentikannya
Dia akan terus bergulir
Tanpa jeda
Tanpa henti
Hingga kehidupanmu selesai
Maka pilihlah hidupmu
dan rintislah jalannya
Kakakku yang lain lagi bilang....
Hidupmu itu jalani saja
Dimanapun engkau bisa bermanfaat
Ketika engkau merasa lebih dekat dengan penciptamu
Lebih mudah mengabdi pada-Nya
Lebih damai dalam rengkuhan kasih-Nya
Maka itulah yang harus kau perjuangkan
Karena dunia seisinya ini
Tidak akan berarti apa-apa bagimu
Ketika engkau semakin jauh dari-Nya
Karena dunia seisinya ini
Tidak berarti apa-apa
Dibandingkan dengan setetes kasih-Nyaby: Muhammad Adi Al Hamro'
Merdeka Itu Mahal
Aku bekerja untukmu...
Hampir separuh hidupku kupertaruhkan buatmu
Kupenuhi perut anak dan istriku
Dari rizki yang kuterima lewatmu
Kau bayar otakku
Kau bayar tenagaku
Bahkan kau beli waktuku
Tapi ingat....
Aku tidak pernah menjual jiwaku
Aku tidak pernah menjual harga diriku
Sebab kau takkan mampu membayarnya
Jangan coba-coba
Aku tercipta sebagai mahluk merdeka
Dan selamanya akan tetap begitu
Hak itu diberikan oleh Tuhanku bagiku
Meski nyawaku kau renggut
Jiwaku takkan pernah kau miliki
Kau mampu beli dunia dengan hartamu
Kau Bisa taklukkan raja dengan pesonamu
Kau bisa lakukan apapun dengan hal yang kau miliki
Tapi bukan atasku....
Kepapaanku takkan membuat jiwaku tergadai
Kenistaanku di matamu takkan membuat harga diriku terbeli
Sebab aku mahluk merdeka
Hanya Tuhanku yang bisa memperbudakku
Jangan coba kau curi sifat Kemahakuasaan-Nya
Karena hanya Dia yang berhak menyandang itu
Bukan kau atau mereka....
Kehancuran bagimu
Kehancuran bagimu
Bila kau renggut kemerdekaanku
by: Muhammad Adi Al-Hamro
Hampir separuh hidupku kupertaruhkan buatmu
Kupenuhi perut anak dan istriku
Dari rizki yang kuterima lewatmu
Kau bayar otakku
Kau bayar tenagaku
Bahkan kau beli waktuku
Tapi ingat....
Aku tidak pernah menjual jiwaku
Aku tidak pernah menjual harga diriku
Sebab kau takkan mampu membayarnya
Jangan coba-coba
Aku tercipta sebagai mahluk merdeka
Dan selamanya akan tetap begitu
Hak itu diberikan oleh Tuhanku bagiku
Meski nyawaku kau renggut
Jiwaku takkan pernah kau miliki
Kau mampu beli dunia dengan hartamu
Kau Bisa taklukkan raja dengan pesonamu
Kau bisa lakukan apapun dengan hal yang kau miliki
Tapi bukan atasku....
Kepapaanku takkan membuat jiwaku tergadai
Kenistaanku di matamu takkan membuat harga diriku terbeli
Sebab aku mahluk merdeka
Hanya Tuhanku yang bisa memperbudakku
Jangan coba kau curi sifat Kemahakuasaan-Nya
Karena hanya Dia yang berhak menyandang itu
Bukan kau atau mereka....
Kehancuran bagimu
Kehancuran bagimu
Bila kau renggut kemerdekaanku
by: Muhammad Adi Al-Hamro
Ceplas-ceplos 1
jumat maleme sabtu,jam limo luweh papat pitu,,opo kang dadi gegayuhane atiku biso ketemu sliramu,..ing lampu sewu taman cepu,mio ijo sing tak tunggu...dadi bungahing atiku ketemu sliramu cah ayu (sunan kalibangkle mbloro)
Ceplas-ceplos 2
tunggak kayune jati,..tiwas numpak anake tangi, ra sido kang (sunan kalibangkle mbloro)
Ceplas-ceplos 3
sego liwet buahe melon,tinimbang mumet mending badminton (sunan kalibangkle mbloro)
Ceplas-ceplos 4
dadi cewek ojo kemayu,tuwek sitik ora payu,untumu ompong ra tedas tahu (sunan kalibangkle mbloro)
Ceplas-ceplos 5
tunggak kayune gapuk, kroso enak njaluk tanduk (sunan kalibangkle blora)
Subscribe to:
Posts (Atom)