Saturday, 20 August 2011

Ijinkan aku Menjadi Pantatmu Tuan Presiden /// Puisi # 03 //

Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba bisa merasakan kerja tanganmu saat mencebokku
agar hamba bisa pula mencicipi makanan-makanan yang kau telan
meski sudah berupa ampas atau kotoran

Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba bisa tahu bagaimana empuk enaknya sofa-sofa istana negara
empuk jok kulit mobil dinas yang mewah mengkilap
dan empuk kursi-kursi rapat kerja dengan para menteri

Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
meski setiap pidato kenegaraan tak diliput kamera dan luput dari banyak mata
yang penting hamba bisa merasakan ikut denganmu terbang
melihat macam rupa keberhasilan negara orang
menyaksikan kemajuan jaman negeri-negeri seberang

Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden

agar hamba yang pertama kali tahu
kalau masih saja banyak yang salah paham dan memfitnah kebesaran dirimu

agar hamba yang pertama kali berduka
saat kau cemas dan iba terhadap saudara kita yang melarat dan tertimpa bencana

agar hamba bisa ikut menabur bunga dan menyaksikan pengibaran bendera pusaka

dan agar hamba bisa berdekatan dengan Tuhan
karena semua orang di negeri kita tahu kalau Tuan Presiden adalah orang suci
yang bekerja keras mengurus masyarakat seperti para Nabi
yang menegakkan keadilan dan kejujuran seperti para Rasul
yang tak pernah berkompromi sedikitpun dengan kecurangan dan ketidakadilan

Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba saat hidup berasa seperti di surga
dan saat mampus lebih terasa mendapatkan surga

(Kasihan _ Bantul 21 Maret 2010 1:38 PM)

by: Ali antoni

No comments:

Post a Comment