Sesekali aku ingat senyumnya
Sesekali aku ingat candanya
Sesekali aku ingat keluhannya
Sesekali aku ingat kerapuhannya
Sesekali aku ingat pesonanya
Sesekali aku ingat permainan ranjangnya
Ketika berada di tempat itu
Mencium sesuatu itu
Aku menangis
Teringat dia
Aku rindu senyumnya
Aku rindu candanya
Tapi aku tak rindu keluhannya
Aku rindu pesonanya
Aku rindu belaiannya
Aku rindu mencumbunya
Aku rindu memanjakannya
Aku rindu permainan ranjangnya
Gimana kabarmu saat ini?
Aku ingin tahu kondisimu, tanpa perlu menghubungimu
Aku dah cari di jejaring sosial, bukan panti sosial
Tapi profilmu tak sedikitpun tampak
Aku tanyakan saudara sepupumu
Tapi dia sama sepertimu
Membisu satu bahasa
Aku memang membohongimu
Tapi aku tidak bohong mencintaimu
17 september 2011
by: rahmat nugroho
waaaa, wis tau to. siipp
ReplyDeleteha5x....wis tau apane mbak??, inspirasi puisi gak mesti dri pengalaman pribadi, wkwkwkwk
ReplyDelete